Merupakan tugas kita semua, menyambungkan
hidup ini dengan ALLAH SWT, Al-Ilah, sesembahan satu-satunya, Ar-Rabb, Tuhan
satu-satunya, Ar-Rahman, yang Maha Pengasih, Ar-Rahim yang Maha Penyayang.
Menyambungkan seluruh aspek hidup ini dengan Dzat yang Maha Mulia itu, dengan
jalan mengamalkan seluruh perintahNya dan menjauhi semua laranganNya.
Demikianlah kita mem-buktikan iman kepadaNya.
Demikianlah kita berjuang untuk menjadi hambaNya yang mencari ridhaNya.
Demikianlah kita bekerja keras untuk mendekat kepadaNya.
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgHnCipMWWBBC4TMbBn_WueHLhHj_Afp0VHKQ4Zbw3LIAV6ib1gI_wscSKNhi8kJOG8TcdWD1Bq8KXa45hJh8drMZOXMx5CftZmB4t061ujkP8kJwC1-gH-vh5ADopORTH3Y73MpYD8bqml/s1600/svdr.jpg)
Kita senantiasa berfikir bagaimana
mengamalkan perintahNya dan menjauhi laranganNya.
Kita selalu bekerja untuk mendapatkan kasih
sayangNya. Ucapan kita pun selalu dijaga, agar tidak ada kata-kata yang dapat
mengundang murkaNya.
Bahkan perasaan kita pun selalu dikontrol
agar perasaan kita kepada ALLAH SWT selalu baik, selalu bersangka baik kepada ALLAH
SWT.
Demikianlah kita menuhankan ALLAH SWT.
Demikianlah kita bertauhid. Demikianlah kita menghayati iman kita kepada ALLAH SWT.
Demikianlah kita berusaha membuktikan
keyakinan kita kepada ALLAH SWT.
Marilah kita merenungkan firman ALLAH SWT:
فَفِرُّوْ
إِلَى اللهِ
"Maka berlarilah kamu kepada ALLAH SWT”
(QS : Adzariyat : 50).
Ayat ini memerintahkan kita untuk berlari
kepada ALLAH SWT. Artinya, kita diwajibkan untuk bercepat-cepat mengamalkan
perintahNya, dan cepat-cepat menjauhi laranganNya.
Dalam ayat lain ALLAH SWT berfirman:
وَسَارِعُوْ إِلَى مَغْفِرَةٍ مِنْ رَبِّكُمْ وَجَنَّةٍ
عَرْضُهَا السَّمَاوَاتُ وَاْلأَرْضُ أُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِيْنَ
"Dan besegeralah kamu menuju ampunan
dari TuhanMu dan syurga yang luasnya seluas langit dan bumi, disiapkan untuk
orang-orang yang bertaqwa”
(QS. Ali Imran : 133).
Ayat yang mulia ini memerintahkan kepada kita
bercepat-cepat menuju ampunan Allah dan syurgaNya. Maksudnya, kita diperintah
oleh ALLAH SWT untuk segera bertaubat, memperbanyak istighfar, segera
beribadah, memperbanyak amal shaleh, menjauhi dosa dan maksiat. Dengan demikian
kita akan mendapat ampunan Allah dan syurgaNya.
Orang yang beriman selalu berusaha untuk
waspada. Mewaspadai penyimpangan dari jalan ALLAH SWT. Mewaspadai kelalaian.
Mewaspadai bisikan syetan.
Mewaspadai sangkaan jelek terhadap ALLAH SWT.
Dengan kewaspadaan itu, seorang mu’min menjaga kesadarannya.
Yaitu kesadaran sebagai hamba ALLAH SWT yang
mencari ridha ALLAH SWT. Kesadaran sebagai muslim yang merindukan kasih sayang ALLAH
SWT Ar-Rahman, Ar-Rahim.
Kesadaran sebagai makhluk ALLAH SWT yang amat
sangat lemah sekali, sangat membutuhkan bantuan dan pertolongan ALLAH SWT
setiap detik.
Kesadaran sebagai musafir di dunia fana ini,
yang sebentar lagi pasti akan meneruskan perjalanan menuju keabadian syurga
firdaus yang mulia.
Sesungguhnya kesadaran-kesadaran inilah yang
wajib kita bangun dalam kepribadian kita pada setiap rukuk dan sujud kita. Pada
setiap ayat Al-Qur’an yang kita baca. Pada setiap untaian dzikir yang kita
bisikkan. Pada setiap ungkapan permohonan kita kepada ALLAH SWT.
KESADARAN SEBAGAI HAMBA ALLAH SWT
Reviewed by thefilosofis
on
January 28, 2019
Rating:
![KESADARAN SEBAGAI HAMBA ALLAH SWT](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgHnCipMWWBBC4TMbBn_WueHLhHj_Afp0VHKQ4Zbw3LIAV6ib1gI_wscSKNhi8kJOG8TcdWD1Bq8KXa45hJh8drMZOXMx5CftZmB4t061ujkP8kJwC1-gH-vh5ADopORTH3Y73MpYD8bqml/s72-c/svdr.jpg)
No comments: